Ahad, 10 Mac 2013

"ambil tangan tue,tepuk dahi sendiri.."

tension2.....haa,tue la spa sruh mngaji xpandai,
org da ckp da awal2,plun la masa stdy,nie tdak..memain ja bnyak sekarang bru sbuk nk frust
org lain smua dpt rsult gempak2,ko apa ada???
bla tnya mna2 pusat pngajian syarat kmasukkan,smuanya xmncpai tahap yg ko dpat,padan muka ko tue...rasakan dya pnya effect klo mlas sngt stdy,,,walopon hakikatnya ko tue 'lulus' semua sbjek or madah yg ko dpat tpi x b'mkna ko ada chan ntuk msuk lgkah mana2 pusat pngajian tnggi yg ko impikan mse zaman sekolah tue dlu.....wekkkkkk,aq nk ckap'padan muka' ja kat ko skrg nie.....

Ya Allah....
aku menyesal yang amat menyesal sekarang,kau tunjukkan pada aku yang terbaik dari semua yang ada di depan mata aku sekarang ini,
kerana ENGKAU adalah sebaik2 perancang....

tunjukkan pada aku ini,keputusan yang terbaik,kerana yang terbaik itu hanya datang dariMU
berikanlah aku kekuatan untuk menempuh segala2 yang aku rasa terlalu berat bagiku..
aku lemah..aku tak mampu berdiri dengan sendiriku tampa pertolongan dari MU...
aku bersyukur kerana sepanjang hayat ku ini "ku adaMU,Tuhan.."

amen2......

Khamis, 14 Februari 2013

Walau Hanya Dalam Diam...

Sesungguhnya yang mendatangkan rasa cinta ini, yang mendatangkan rasa kagum ini, yang memekarkan hati ini adalah dari-Nya. Sungguh aku hanya bisa menerimanya. Aku hanya bisa pasrah tertegun tak bisa mengelak atas perasaan ini padamu.

Tertegun dalam keindahan akhlakmu. Tertegun dalam manisnya lisanmu. Tertegun dalam tenangnya pandanganmu. Dan tertegun pula dalam kesejukan nasehatmu. Semua begitu sempurna, sungguh sempurna. Sesempurna sesuai firman-Nya.

Aku yang mengagumimu dalam diam. Utuh tak tersentuh. Seperti mentari yang menyapa bunga-bunga bermekaran. Tak pernah menyentuh namun cintanya terasa bagi kuntum-kuntum bunga yang sedang bermekaran itu.

Karena aku mengagumi maka izinkan aku tak mengusik khusyunya ibadahmu. Izinkan aku tak mengusik ketenangan hatimu. Tak mengapa aku tak bertegur sapa denganmu. Cukuplah bagiku menyapamu dalam doa-doaku.

Cukuplah bagiku tersenyum lezat melihatmu bahagia. Cukuplah bagiku menyebut namamu dalam hamparan sajadahku.

Aku yang tersentuh akhlak muliamu, aku yang terkagum lekat dalam sikapmu, mencintaimu dalam diam mungkin lebih baik bagi diriku dan dirimu. Lebih mulia bagi perasaanku dan perasanmu. Lebih menjaga kehormatanmu. Lebih menjaga kemuliaanmu. Maka izinkan aku, hai engkau yang begitu mulia, izinkan aku mencintaimu dalamn keikhlasan karena aku tak pernah tau apakah engkau yang tercatat dalam lauful mahfudz untukku?

Karena aku tak pernah tau adakah balasan darimu untukku. Biarlah kuasa Allah yang menggerakan hatimu untukku.

Bukan karena mencintaimu dengan diam aku akan menderita. Bukan karena mengagumimu dengan diam aku akan merana.
Namun, ketika ku artikan cinta itu pada sisi kehadiran dan kebersamaan denganmu. Maka itu lah penderitaan yang sesungguhnya.

Aku yang mencintaimu dari kejauhan. Walaupun sungguh aku merasa sangat dekat denganmu.

Biarlah aku dekap rapat perasaanku ini. Biarlah aku tutup rapat hingga Allah mengizinkan pertemuan kita. Namun jika memang engkau bukan tercatat untukku. Jika memang engkau hanya hiasan duniaku yang sementara, sungguh aku yakin Allah akan menghapus cinta dalam diamku padamu. Allah akan menghilangkan perasaanku untukmu. Dia akan memberikan rasa yang lebih indah pada orang yang paling tepat. Begitulah kuasa-Nya. Begitulah Dzat yang membolak-balika n hati hamba-Nya.

“Ketika aku tak lagi terkagum denganmu, maka pahamilah jejakku.. Karena mungkin, aku pernah menulis tentangmu dan meyapa namamu dalam tiap untaian doaku”

8.55 p.m~14/2/2013